Yak, lagi-lagi postingan tentang mimpi. Hahahahaha... gomen nih rada ga banget. Aku malah sempet lupa buat ngepost ini, padahal aku udah niat pengen ngebuat postingan ini setelah bikin postingan selamat lebaran.
Oke, to the main topic.
Kue punya tempat tersendiri di momen lebaran. Hampir di setiap rumah orang Indonesia yang merayakan Idul Fitri, pasti ada minimal satu stoples kue lebaran--terlepas dari jenisnya yang pastinya beda-beda, mulai dari kaastengels, putri salju, dll. homemade atau beli dari toko. Di rumah aku pun kue macam gitu selalu ada setiap tahunnya. Biasanya menu kue tahunan tuh cuma dua macam, kaastengels (kue keju klasik yang ga pernah bikin aku bosen makannya) dan kue bulan sabit (sebenernya kue kacang biasa yang dicetak bentuk bulan sabit dan di atasnya dikasih kacang mete). Tapi tahun ini atas request dari aku dan kakak aku, mama jadi mutusin buat bikin kue cornflakes juga. Pendek kata, kami bikin kue itu.
Masalahnya sih bukan di kuenya (soalnya rasanya enak-enak aja) tapi di mimpi aku, sesuai sama judul postingan ini.
Hari Jumat tanggal 17 Agustus, aku sama kakak aku pergi ke Depok diantar sama supir. Orang tua udah di sana, jadi aku sama kakak aku cuma tinggal pergi sambil bawa makanan yang udah dipesan sama mama. Waktu sampai di sana, aku sempat kaget juga. Soalnya rumahnya ternyata baru selesai di renovasi. Alhasil, rumahnya jadi kelihatan luas banget (padahal sebelumnya juga udah luas gara-gara ga banyak barang yang ada) PLUS ada tambahan satu kamar baru, yang kata ayah aku mau dibikin buat kamar kerjanya.
Karena kebetulan lagi ga puasa dan malas bikin nasi, aku ngemilin kue yang kami bikin dari Bandung. Yang menurut aku paling enak sih yang cornflakes, jadi aku paling banyak ngemilin yang itu.
Malamnya, aku mimpi.
Aku lagi ada di rumah aku yang di Depok, yang udah di renovasi. Di ruang tengah, ada anak-anak Hey! Say! JUMP (lengkap BERSEPULUH), anak-anak B.I. Shadow (sedihnya tanpa Misaki), anak-anak Sexy Zone, Taguchi Junnosuke, Kuramoto Kaoru, Inoue Mizuki, Murata Rikito, Junior yang main di Bakaleya, sama beberapa temen SMP dan SMA aku. Waktu itu entah kenapa aku sama sekali ga merasa keberadaan mereka tuh aneh atau mustahil. Jadi ya aku woles aja.
Taguchi berdiri di tangga dan teriak keras-keras, "Waktunya angpao!" dan kita semua, minus anak-anak Hey! Say! BEST, berbaris di depan Taguchi. Setelah dapat angpao, aku ngasih kue bulan sabit yang aku bikin ke Taguchi. Dan begitu makan kue buatan aku, Taguchi dengan ajaibnya menghilang dari ruangan.
Entah perasaan aku atau itu memang bener-bener berkesan sebagai momen halal bi halal yang sering dilakukan sama keluarga setelah sholat Id. Ada yang makan ketupat dan opor, ada yang ngobrol-ngobrol, ada yang salam-salaman dan lain-lain. Aku juga sama sekali ga ketinggalan, aku sempet nyalamin beberapa anak Junior yang main di Bakaleya, Kyomoto Taiga sama Tanaka Juri, Murata Rikito, dan ga lupa anak-anak Hey! Say! JUMP.
Waktu itu aku lihat jam dan aku ingat banget jamnya persis sama seperti jam di rumah almarhum nenek. Pukul 14.50.
Tiba-tiba Yuto datang sambil megang stoples yang isinya kue buatan aku, yang kue cornflakes. Terus dia buka stoplesnya, nawarin ke aku. Aku ambil satu kue dan aku kasih kue itu ke dia. Dia hanya senyum dan ngambil kue juga. Aku sama sekali ga nyangka kue itu bakal dikasih ke aku, tapi emang itu yang dia lakukan. Terus kita makan kue sama-sama dan dia bilang, "Ini buatan kamu?"
Aku hanya ngangguk aja, soalnya masih ngunyah juga sih.
"Enak loh! Ternyata Hikari-chan jago bikin kue!" katanya sambil senyum.
Udah gitu aku ga ingat apa-apa lagi dan tiba-tiba mimpi aku berubah setting dan orang-orangnya pun ikut berubah (untuk yang satu itu sih ga perlu ditulis di sini, ga terlalu penting)
Wah pengen banget tuh Yuto beneran makan kue buatan aku dan bilang kue itu enak. Aaaaa aku sama sekali ga bisa lupa waktu dia bilang, "Enak loh," dan senyum.
Choooo ureshii~! ^w^
Oke, to the main topic.
Kue punya tempat tersendiri di momen lebaran. Hampir di setiap rumah orang Indonesia yang merayakan Idul Fitri, pasti ada minimal satu stoples kue lebaran--terlepas dari jenisnya yang pastinya beda-beda, mulai dari kaastengels, putri salju, dll. homemade atau beli dari toko. Di rumah aku pun kue macam gitu selalu ada setiap tahunnya. Biasanya menu kue tahunan tuh cuma dua macam, kaastengels (kue keju klasik yang ga pernah bikin aku bosen makannya) dan kue bulan sabit (sebenernya kue kacang biasa yang dicetak bentuk bulan sabit dan di atasnya dikasih kacang mete). Tapi tahun ini atas request dari aku dan kakak aku, mama jadi mutusin buat bikin kue cornflakes juga. Pendek kata, kami bikin kue itu.
Masalahnya sih bukan di kuenya (soalnya rasanya enak-enak aja) tapi di mimpi aku, sesuai sama judul postingan ini.
Hari Jumat tanggal 17 Agustus, aku sama kakak aku pergi ke Depok diantar sama supir. Orang tua udah di sana, jadi aku sama kakak aku cuma tinggal pergi sambil bawa makanan yang udah dipesan sama mama. Waktu sampai di sana, aku sempat kaget juga. Soalnya rumahnya ternyata baru selesai di renovasi. Alhasil, rumahnya jadi kelihatan luas banget (padahal sebelumnya juga udah luas gara-gara ga banyak barang yang ada) PLUS ada tambahan satu kamar baru, yang kata ayah aku mau dibikin buat kamar kerjanya.
Karena kebetulan lagi ga puasa dan malas bikin nasi, aku ngemilin kue yang kami bikin dari Bandung. Yang menurut aku paling enak sih yang cornflakes, jadi aku paling banyak ngemilin yang itu.
Malamnya, aku mimpi.
Aku lagi ada di rumah aku yang di Depok, yang udah di renovasi. Di ruang tengah, ada anak-anak Hey! Say! JUMP (lengkap BERSEPULUH), anak-anak B.I. Shadow (sedihnya tanpa Misaki), anak-anak Sexy Zone, Taguchi Junnosuke, Kuramoto Kaoru, Inoue Mizuki, Murata Rikito, Junior yang main di Bakaleya, sama beberapa temen SMP dan SMA aku. Waktu itu entah kenapa aku sama sekali ga merasa keberadaan mereka tuh aneh atau mustahil. Jadi ya aku woles aja.
Taguchi berdiri di tangga dan teriak keras-keras, "Waktunya angpao!" dan kita semua, minus anak-anak Hey! Say! BEST, berbaris di depan Taguchi. Setelah dapat angpao, aku ngasih kue bulan sabit yang aku bikin ke Taguchi. Dan begitu makan kue buatan aku, Taguchi dengan ajaibnya menghilang dari ruangan.
Entah perasaan aku atau itu memang bener-bener berkesan sebagai momen halal bi halal yang sering dilakukan sama keluarga setelah sholat Id. Ada yang makan ketupat dan opor, ada yang ngobrol-ngobrol, ada yang salam-salaman dan lain-lain. Aku juga sama sekali ga ketinggalan, aku sempet nyalamin beberapa anak Junior yang main di Bakaleya, Kyomoto Taiga sama Tanaka Juri, Murata Rikito, dan ga lupa anak-anak Hey! Say! JUMP.
Waktu itu aku lihat jam dan aku ingat banget jamnya persis sama seperti jam di rumah almarhum nenek. Pukul 14.50.
Tiba-tiba Yuto datang sambil megang stoples yang isinya kue buatan aku, yang kue cornflakes. Terus dia buka stoplesnya, nawarin ke aku. Aku ambil satu kue dan aku kasih kue itu ke dia. Dia hanya senyum dan ngambil kue juga. Aku sama sekali ga nyangka kue itu bakal dikasih ke aku, tapi emang itu yang dia lakukan. Terus kita makan kue sama-sama dan dia bilang, "Ini buatan kamu?"
Aku hanya ngangguk aja, soalnya masih ngunyah juga sih.
"Enak loh! Ternyata Hikari-chan jago bikin kue!" katanya sambil senyum.
Udah gitu aku ga ingat apa-apa lagi dan tiba-tiba mimpi aku berubah setting dan orang-orangnya pun ikut berubah (untuk yang satu itu sih ga perlu ditulis di sini, ga terlalu penting)
Wah pengen banget tuh Yuto beneran makan kue buatan aku dan bilang kue itu enak. Aaaaa aku sama sekali ga bisa lupa waktu dia bilang, "Enak loh," dan senyum.
Choooo ureshii~! ^w^
Kue yang paling kiri: kaastengels yang dicetak bentuk bunga atas request dari kakak aku.
Kue yang tengah: kue bulan sabit.
Kue yang paling kanan: kue cornflakes yang di mimpi aku dapat pujian dari Yuto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar